Assalamualaikum
Ahlan wasahlan, Selamat jumpa sobat di blog yang sederhana ini, sengaja kami buat blog berjudul 'Calung Karawang yang tentunya bertujuan untuk mengingatkan penulis sendiri, bahwa seuntai kata nama sebuah kampung tercatat dan perlu diarsipkan dalam benak penulis, yang seyogyanya secercah harapan hidup seseorang sebagian tertumpu pada tempat dimana saat dilahirkan dan dibesarkan.Hal ini bukan semata-mata memiliki rasa egoistis terhadap sebuah kampung, walaupun tidak semua orang mengungkapnya seperti hal yang diutarakan penulis, tetapi tentunya tak bisa dibohongi bahwa dalam hati seseorang akan merasa rindu terhadap kampoeng halaman, apalagi disana masih ada orangtua yang sangat mencintainya.Bercerita sebuah kampung halaman, mungkin ada yang bisa kita rasakan yaitu suka dan dukanya, walaupun ditempat sendiri, pastinya alur kehidupan yang berliku-liku tersebut akan dialami oleh setiap insan di dunia ini..
Mengapa menulis sebuah potret ?". Apa juga dengan istilah potret?".
Mengapa menulis sebuah potret ?". Apa juga dengan istilah potret?".
Sebuah potret dalam hidup merupakan gambaran secara realita yang berkaitan dengan sesuatu, apakah itu dengan pribadi seseorang,sebuah lembaga, instansi,departemen, bangsa atau suatu negara, potret adalah hal terpenting yang tidak bisa dilupakan dalam kehidupan. Ya katakanlah potret juga termasuk data yang valid, merupakan catatan-catatan pribadi seseorang baik terkait catatan biografis, otobiografis, silsilah/struktur organisasi atau sejarah. Jujur saja sebuah potret adalah hal yang diidentifikasikan sesuai dengan apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan dan apa yang orang lain juga membenarkannya. Yang jelas potret adalah sesuatu hal yang perlu kita ingat dan tersimpan baik dalam benak kita atau melalui tulisan-tulisan. Dan hal tersebut merupakan suatu tayangan memori sebagai bahan referensi hidup untuk pribadi, istri, anak-anak, sahabat-sahabat juga publik lain. apalagi disaat dunia sudah lusuh dilumuri perangkat-perangkat elektronik yang menjadikan penggunanya tak pernah bosan, mulai dari membeli dan mengoperasikannya. Pengaruh perangkat gadget saat ini sampai merambah eksistensi anak-anak balita, aneh bin ajaib sampai-sampai anak-anak di usia balita tersebut sudah begitu cepat memahami dan mengaplikasikanya, pandai benar.
Padahal jika menohok masa lampau, perangkat ini justru sangat sulit dipelajari sekalipun oleh orang dewasa.Tapi kini perangkat ini makin canggih dan modern, karena mungkin segalanya serba instan digitalisasi, sehingga bisa jadi perangkat ini menjadikan momok bagi manusia yang tak pernah membosankan dalam penggunaannya. Seakan-akan dari beberapa penggunanya sudah lupa atau sudah merasa jenuh terhadap berbagai aktivitas, yang tentunya hal ini akan menjadi bahan renungan buat kita bukan.
Nah seandainya kita katakan hobi atau tidak bisa mengelak terkait kemajuan teknologi ini, yah otomatis, mau tidak mau kenapa juga harus membantah kebutuhan yang satu ini. Semasa manusia memerlukan dunia, tentunya tak ayal, kendati hal ini menjadi hambatan berbagai aktivitas, kalau sudah nempel dan bercandu dengan sesuatu termasuk perangkat ponsel ini, tentu hal ini tak bisalah kita mengelak begitu saja dari revolusi industri ini, itulah globalisasi yang meluluhlantahkan segala-galanya.Sehingga dengan pesatnya kemajuan zaman, justru hampir semua manusia terperangkap dalam kehidupan duniawi yang serba wah, membawa manusia terombang ambing dalam dunia imajiner. Dulu diberbagai aktivitas begitu rajin, tapi sekarang sebentar sebentar pegang handphone, sebentar sebentar buka laptop,nonton televisi, pokoknya manusia abad ini terlihat super sibuk, entah itu urusan bisnis, game, atau pertemanan melalui medsos, dan banyak lagi kebutuhan lain pada ponsel pintar ini. yang menjadikan status manusia sudah mulai berubah, tak bisa dipungkiri semuanya menjadikan penggunanya lupa terhadap jati diri atau potret dirinya,dan kitapun tidak merasakan apakah diri kita seorang miskin ataukah sudah merasa seorang yang kaya, yang jelas dengan perangkat tergenggam di tangan seolah-olah tidak pernah merasakan penderitaan hidup, tapi yang muncul adalah kepuasan batin yang mudah terobati, mudah tersenyum, mudah tertawa, yang membawa hati ke alam bualan dan selalu ingin ber-eksperimen, betul kan, he he he.
Menurut pendapat penulis, dengan kemajuan informasi teknologi saat ini, justru hal menjadi kerugian sangat besar dialami manusia saat ini. Kenapa demikian, kita tidak bisa mengelak dengan semua serba teknologi ini, yang menyebabkan masalah-masalah pekerjaan juga harus mengikutinya, seperti dalam bisnis sekarang ini harus serba online, tentu saja ini akan memojokkan semua usaha masyarakat kecil. Di kantor-kantor, di perusahaan-perusahaan, mengolah dan mengirimkan laporan data atau informasi, mengoperasikan mesin tidak lagi dengan tangan manusia langsung,justru diganti dengan kecanggihan mesin teknologi tersebut, apakah zaman ini sudah sampai dengan zaman robotis?", kemudian bagaimana aktifitas manusia di dunia ini?", kalau andaikan ini terjadi, ini yang namanya musibah besar bagi manusia, yang mengakibatkan pengangguran dimana-mana, betul kan....", berapa juta orang lulusan sekolah saat sekarang yang tidak bisa tertampung bekerja di berbagai akses pekerjaan?, sungguh ini menjadi tragis terhadap nasib mereka.
Ironisnya, bagi mereka yang sudah tampak maju dengan kemajuan dunia, justru hal menjadi terlelap dan tenggelam dengan fasilitas dunia IT ini, mereka tidak bisa menolong dan membantu kondisi para tuna karya ini, masa bodoh dan tidak ambil pusing.
belum lagi dengan issue covid 19 yang sampai kini belum mencapai status normal, dimana dunia pendidikan sampai saat belum melaksanakan KBMnya, jangan-jangan anak didik jika dibiasakan belajar di rumah akan lebih suka dengan apa yang namanya "Online" itu, bagaimanapun sudah dalam satu kwartal di tahun 2020 ini belum merealisasikan belajar tatap muka di ruang kelas, hal ini sungguh akan menjadikan beban mental bagi para pengajar, yang pada akhirnya dengan fasilitas online tersebut akan merintis karakter anak-anak belajar tanpa bimbingan secara rasional, sehingga yang mengakibatkan jauhnya rasa kasih sayang dari seorang pengajar. Dengan semua aktifitas ini dilakukan serba online, hal ini akan membiasakan hidup manusia tanpa memikirkan kerja keras, dan hal ini sangat mempengaruhi nasib masa depan mereka, tentunya sudah tidak lagi memikirkan setiap keprihatinan diri masing-masing, semua akan terlelap dengan fasilitas elektronik yang gemerlap dunia ini, yang ternyata dengan serba online dari kebanyakan manusia menyukainya, apalagi terhadap anak-anak remaja mereka lebih suka belajar online, dikarenakan mungkin lebih santai dan lebih nyaman.
Tapi jangan salah, kita hidup di dunia hanya satu kali, maka janganlah sibukan luang hidup ini dengan dunia semata, melainkan segala kealfaan ini harus kita isi dengan hal hal bersifat positive thinking, salah satunya menjalankan segala kebaikan-kebaikan yang diperintahkan Alloh Azza Wazalla.
Apalagi saat dunia bergejolak dengan berbagai isue global yang mengerikan kehidupan manusia seperti adanya bencana-bencana alam, peperangan atau wabah penyakit secara pandemi atau epidemi seperti covid 19, justru hal ini harus bisa diambil pelajaran atau hikmah dibalik tabir seperti itu, dan bagi kita sebagai manusia diharapkan agar tidak terlena dengan gemerlap dunia,yang secara gamblang dunia ini sudah sesak dengan kemaksiatan-kemaksiatan, dan ketika dunia semakin tua, yang tampak hanyalah kotoran-kotoran yang diakibatkan ulah manusia, dunia ini mungkin dunia ini sudah muak dengan prilaku manusia, jangan-jangan dunia sudah enggan menanggung beban moral manusia yang penuh dosa saat ini,kalau andai bukan perintah Wazzala Azza kiranya sekali goyang saja bumi ini kehidupan manusia bisa hancur luluh, sehingga saatnya sekarang manusia harus segera bertaubat. Bukan sebaliknya, ketika dunia ini dihiasi oleh berbagai inovatif, termasuk revolusi industri dan teknologi, justru menjadikan manusia semakin lupa daratan, seperti kacang lupa sama kulitnya, itulah keadaan manusia di abad modern ini, yang selalu berceloteh atas kekurangan dengan berbagai urgensi baik dalam keadaan sudut dan ruang waktu yang telah dilaluinya.
Demikian sebuah illustrasi dari penulis,terimakasih atas kunjungannya, wait and see, pada tulisan berikutnya.
Penulis,
Padahal jika menohok masa lampau, perangkat ini justru sangat sulit dipelajari sekalipun oleh orang dewasa.Tapi kini perangkat ini makin canggih dan modern, karena mungkin segalanya serba instan digitalisasi, sehingga bisa jadi perangkat ini menjadikan momok bagi manusia yang tak pernah membosankan dalam penggunaannya. Seakan-akan dari beberapa penggunanya sudah lupa atau sudah merasa jenuh terhadap berbagai aktivitas, yang tentunya hal ini akan menjadi bahan renungan buat kita bukan.
Nah seandainya kita katakan hobi atau tidak bisa mengelak terkait kemajuan teknologi ini, yah otomatis, mau tidak mau kenapa juga harus membantah kebutuhan yang satu ini. Semasa manusia memerlukan dunia, tentunya tak ayal, kendati hal ini menjadi hambatan berbagai aktivitas, kalau sudah nempel dan bercandu dengan sesuatu termasuk perangkat ponsel ini, tentu hal ini tak bisalah kita mengelak begitu saja dari revolusi industri ini, itulah globalisasi yang meluluhlantahkan segala-galanya.Sehingga dengan pesatnya kemajuan zaman, justru hampir semua manusia terperangkap dalam kehidupan duniawi yang serba wah, membawa manusia terombang ambing dalam dunia imajiner. Dulu diberbagai aktivitas begitu rajin, tapi sekarang sebentar sebentar pegang handphone, sebentar sebentar buka laptop,nonton televisi, pokoknya manusia abad ini terlihat super sibuk, entah itu urusan bisnis, game, atau pertemanan melalui medsos, dan banyak lagi kebutuhan lain pada ponsel pintar ini. yang menjadikan status manusia sudah mulai berubah, tak bisa dipungkiri semuanya menjadikan penggunanya lupa terhadap jati diri atau potret dirinya,dan kitapun tidak merasakan apakah diri kita seorang miskin ataukah sudah merasa seorang yang kaya, yang jelas dengan perangkat tergenggam di tangan seolah-olah tidak pernah merasakan penderitaan hidup, tapi yang muncul adalah kepuasan batin yang mudah terobati, mudah tersenyum, mudah tertawa, yang membawa hati ke alam bualan dan selalu ingin ber-eksperimen, betul kan, he he he.
Menurut pendapat penulis, dengan kemajuan informasi teknologi saat ini, justru hal menjadi kerugian sangat besar dialami manusia saat ini. Kenapa demikian, kita tidak bisa mengelak dengan semua serba teknologi ini, yang menyebabkan masalah-masalah pekerjaan juga harus mengikutinya, seperti dalam bisnis sekarang ini harus serba online, tentu saja ini akan memojokkan semua usaha masyarakat kecil. Di kantor-kantor, di perusahaan-perusahaan, mengolah dan mengirimkan laporan data atau informasi, mengoperasikan mesin tidak lagi dengan tangan manusia langsung,justru diganti dengan kecanggihan mesin teknologi tersebut, apakah zaman ini sudah sampai dengan zaman robotis?", kemudian bagaimana aktifitas manusia di dunia ini?", kalau andaikan ini terjadi, ini yang namanya musibah besar bagi manusia, yang mengakibatkan pengangguran dimana-mana, betul kan....", berapa juta orang lulusan sekolah saat sekarang yang tidak bisa tertampung bekerja di berbagai akses pekerjaan?, sungguh ini menjadi tragis terhadap nasib mereka.
Ironisnya, bagi mereka yang sudah tampak maju dengan kemajuan dunia, justru hal menjadi terlelap dan tenggelam dengan fasilitas dunia IT ini, mereka tidak bisa menolong dan membantu kondisi para tuna karya ini, masa bodoh dan tidak ambil pusing.
belum lagi dengan issue covid 19 yang sampai kini belum mencapai status normal, dimana dunia pendidikan sampai saat belum melaksanakan KBMnya, jangan-jangan anak didik jika dibiasakan belajar di rumah akan lebih suka dengan apa yang namanya "Online" itu, bagaimanapun sudah dalam satu kwartal di tahun 2020 ini belum merealisasikan belajar tatap muka di ruang kelas, hal ini sungguh akan menjadikan beban mental bagi para pengajar, yang pada akhirnya dengan fasilitas online tersebut akan merintis karakter anak-anak belajar tanpa bimbingan secara rasional, sehingga yang mengakibatkan jauhnya rasa kasih sayang dari seorang pengajar. Dengan semua aktifitas ini dilakukan serba online, hal ini akan membiasakan hidup manusia tanpa memikirkan kerja keras, dan hal ini sangat mempengaruhi nasib masa depan mereka, tentunya sudah tidak lagi memikirkan setiap keprihatinan diri masing-masing, semua akan terlelap dengan fasilitas elektronik yang gemerlap dunia ini, yang ternyata dengan serba online dari kebanyakan manusia menyukainya, apalagi terhadap anak-anak remaja mereka lebih suka belajar online, dikarenakan mungkin lebih santai dan lebih nyaman.
Tapi jangan salah, kita hidup di dunia hanya satu kali, maka janganlah sibukan luang hidup ini dengan dunia semata, melainkan segala kealfaan ini harus kita isi dengan hal hal bersifat positive thinking, salah satunya menjalankan segala kebaikan-kebaikan yang diperintahkan Alloh Azza Wazalla.
Apalagi saat dunia bergejolak dengan berbagai isue global yang mengerikan kehidupan manusia seperti adanya bencana-bencana alam, peperangan atau wabah penyakit secara pandemi atau epidemi seperti covid 19, justru hal ini harus bisa diambil pelajaran atau hikmah dibalik tabir seperti itu, dan bagi kita sebagai manusia diharapkan agar tidak terlena dengan gemerlap dunia,yang secara gamblang dunia ini sudah sesak dengan kemaksiatan-kemaksiatan, dan ketika dunia semakin tua, yang tampak hanyalah kotoran-kotoran yang diakibatkan ulah manusia, dunia ini mungkin dunia ini sudah muak dengan prilaku manusia, jangan-jangan dunia sudah enggan menanggung beban moral manusia yang penuh dosa saat ini,kalau andai bukan perintah Wazzala Azza kiranya sekali goyang saja bumi ini kehidupan manusia bisa hancur luluh, sehingga saatnya sekarang manusia harus segera bertaubat. Bukan sebaliknya, ketika dunia ini dihiasi oleh berbagai inovatif, termasuk revolusi industri dan teknologi, justru menjadikan manusia semakin lupa daratan, seperti kacang lupa sama kulitnya, itulah keadaan manusia di abad modern ini, yang selalu berceloteh atas kekurangan dengan berbagai urgensi baik dalam keadaan sudut dan ruang waktu yang telah dilaluinya.
Demikian sebuah illustrasi dari penulis,terimakasih atas kunjungannya, wait and see, pada tulisan berikutnya.
Penulis,