Halaman ini dibuat oleh Calung Blogger,
mencoba menulis situs Calung Karawang, situs yang kami buat terkait tujuan untuk
mencintai atau 'Ngamumule Lembur", dari tempat kelahiran sekitarnya. Tapi bukan untuk memunculkan rasa egoistis individual, melainkan Sebagai orang lokal kita
tidak begitu saja menyia-nyiakan kekayaan alam yang dianugerahkan oleh Allah, dengan
karunia alam yang indah ini, marilah kita mengolah dan melestarikannya.
Sebagai orang terlahir di Karawang,
kami setuju bahwa orang-orang di daerah kawasan pemukiman, justru harus lebih
peduli terhadap kekayaan milik sebuah kampung. Kita juga harus mengelola daerah dengan sendirinya yaitu Karawang yang makmur dengan area pertanian yang menghampar luas dan alam
yang subur, walaupun disebagian wilayah tampak tandus dan gersang, tetapi janganlah kita mencampuradukan daerah tandus dan gersang dengan
daerah subur ini.
Daerah subur merupakan area yang
produktif, oleh karenanya sngat tidak sesuai jika daerah seperti itu dikonversi menjadi daerah-daerah kawasan pabrik atau perumahan, yang pada akhirnya di setiap penghujan tiba menjadi momok terkait daerah langganan banjir, pertahankan daerah pertanian untuk menjadi lahan yang subur dengan padi yang unggul.
Yang lebih tepat adalah mengubah daerah tandus dan gersang menjadi tempat yang produktif, indah, dan nyaman. Seperti wilayah daerah Karawang selatan termasuk Kampung Calung, tampak kurang produktif, wajar saja kemudian berubah menjadi kawasan industri atau perkotaan, ini akan lebih eksis, apalagi jika daerah gersang ini dibangun suatu kota megapolitan yang megah. Tentunya hal ini akan menjadi kebanggaan warga Karawang bukan?.Ya harus, karena Karawang dengan kawasan industri yang luas dan terbesar di Indonesia bahkan untuk Asia Tenggara, justru dengan kondisi seperti itu Karawang akan menjadi juragan industri terbesar dan termegah.
Tetapi di sela-sela kemajuan kota Karawang, ada suatu keprihatin yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, Kita boleh berbangga hati Karawang menjadi kawasan industri terbesar, saat sekarang
Karawang eksis dengan kemajuan teknologi industry, dengan menjulangnya hotel-hotel berkelas internasional, atau terhamparnya area otoritas perumahan dan apartemen begitu luas di berbagai daerah di Karawang, tetapi disisi lain justru banyak
kekurangan-kekurangan yang terjadi di Karawang. Sebagian kecilnya adalah kurang
pedulinya pemerintah terhadap tuntutan masyarakat atas kemajuan
industrialisasi. Dimana warga masyarakat sekitar kawasan tampak lesu terhadap
tingkat perekonomian yang saat ini terdampak oleh makrobisnis perusahaan-perusahaan asing, yang pada dasarnya tidak ada rasa peduli terhadap warga dan lingkungan sekitar. Kenapa sampai saat tidak ada kontribusi atas
kemajuan tersebut?, inilah hal yang harus dipikirkan, adalah bagaimana
mengamankan anak-anak daerah sekitar dari penderitaan mereka, tampak dari tahun
ke tahun mereka justru hanya bisa gigit jari.
Mengapa pabrik yang begitu banyak tidak bisa menampung anak-anak desa, padahal mereka sudah bersyarat memiliki ijazah, punya semangat untuk kerja dan punya peluang besar diterima di perusahaan-perusahaan ini, kalaupun dikatakan lulusan sekolah di Karawang kurang bermutu, atau tidak sama sekali memiliki ijazah, wajarlah karena mereka orang-orang pribumi perlu diraih, apalagi Karawang sekarang ini baru merintis dari ketertinggalan dalam masalah produktivitas sumber daya manusia, akan tetapi satu hal yang juga harus dipikirkan oleh semua stakeholder adalah bagaimana anak-anak yang menjadi pengangguran ini tidak membuat kericuhan atau kegaduhan di masyarakat, tentunya semua itu harus dicarikan solusinya bukan?”. Okelah mereka tidak bisa ditampung di pabrik-pabrik, tetapi setidaknya ada kontribusi lain semisal bantuan-bantuan bersifat material sebagai modal untuk membuka usaha kecil-kecilan untuk mereka. Jika sebuah kawasan ini maju dengan produk-produknya itu atas dukungan warga setempat bukan?’ kalaupun masyarakat membeli produk-produk juga tidak membuat sesuatu yang bersifat imposibel terhadap keberadaan pabrik-pabrik sekitar, yang disebabkan dari sebagian warga tidak tertampung menjadi pekerja. Sebagai penulis tentunya kami menyarankan agar para penganggur diraih dan dididik untuk menjadi pekerja yang berkompeten. Itu masalah besar pengangguran di Karawang. Makanya saat sekarang terjadinya penyebaran wabah yang sangat membahayakan yaitu epidemi covid 19, jangan-jangan kasus seperti ini merupakan produk akal-akalan untuk menghancurkan bangsa dan negara di dunia, sehingga semua sector menjadi hancur berantakan bukan?”, di semua sector menjadi mandeg disebabkan ditutupnya berbagai bisnis saat ini. Dan kalaupun ini merupakan azab dari Alloh dikarenakan dosa-dosa manusia yang teramat besar karena kelalaian manusia itu sendiri, maka semua orang segera bertaubat dari keserakahan dalam mengelola kekayaan dunia ini. Yang tampaknya memang dari pandemik ini sektor pembangunan, dan berbagai sektor lainnya termasuk masyarakat yang kurang mampu di Karawang juga menjadi imbasnya. Dengan situasi dan kondisi seperti itu mari kita pikirkan bersama apa yang menjadi hambatan kemajuan pembangunan ini.Jangan karena sebuah pandemik, akhirnya semua wilayah di penjuru dunia terlanda resesi yang berkepanjangan, yang menyebabkan semua aktifitas menjadi Lockdown. Oleh karenanya untuk mengembalikannya pemerintah diharapkan harus banyak mengarahkan untuk pengelolaan dan pemeliharaan secara profesional baik dilihat SDMnya, tingkat keamanan, kenyamanan, kebersihan atau penataan lingkungan sekitarnya, sehingga di masa depan penataan di berbagai sarana prasarana di Karawang akan lebih maju. Di situs ini kami akan menunjukkan lebih banyak terkait dengan regionalisme, artinya banyak-banyak memperhatikan semua unsur dalam mengawal pembangunan ini. Fokus diskusi kami adalah kompetensi anak-anak desa yang perlu diberdayakan dan ditindaklanjuti oleh instansi terkait, seperti juga infrastruktur jalan ini juga harus menjadi perhatian pemerintah saat ini, Kami percaya bahwa jika fasilitas pendukung ini direnovasi, itu tidak mustahil tata kelola daerah Karawang ini juga akan lebih ditingkatkan dari segi kualitas. Kita harus berpikir jauh lebih pintar atau lebih cerdas, Demikian dari penulis, terima kasih atas kunjungan Anda. |
Profile
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
Designed by OddThemes
Post a Comment